Merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak
yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu
untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang diatur dalam perjanjian.
Adapun Keuntungan dan kerugian
dengan penjualan konsinyasi bagi konsinyor, antara lain :
- Barang-barang
yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak menentu belum
terkenal
- Penjualan
pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan
- Harga
barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak
dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan.
Sedangkan bagi
komisioner lebih menguntungkan dengan cara penjualan konsinyasi karena
alasan-alasan sebagai berikut :
- Komisioner
tidak dibebani resiko menanggung kerugian bila gagal dalam penjualan
barang-barang konsinyasi
- Komisioner
tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan
diganti /ditanggung oleh pengamanan.
- Kebutuhan
akan modal kerja dapat dikurangi, sebab komisioner hanya berfungsi sebagai
penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat
- Komisioner
berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi
Strategi Penerapan sistem konsinyasi :
Pertama - tama
terapkan untuk memasuki berbagai macam pasar, mulai dari pasar kelas
modern sampai pasar kelas tradisional yang terdiri dari warung dan toko
jajanan yang biasanya ramai dikunjungi masayarakat. Bisa juga produk
anda masukan pada stand bazar pada event-event pameran/pagelaran
tertentu. Dalam melaksanakan sistem ini perlu diingat agar
mempertimbangkan karaktek dari pemilik warung maupun toko. Mulai dari
tingkat keramaian dari toko/warung tersebut. Percuma saja menitipkan
produk tapi tidak laku. Anda akan rugi waktu, tenaga dan tentu saja bila
produk makanan akan kadaluarsa dan tidak bisa dijual lagi.
Oleh
karena itu sesuaikan produk dengan calon toko/warung, cara
melayani pembeli, penataan isi toko dan yang terpenting laporan hasil
penjualan setiap bulannya. Pada saat menerima hasil laporan penjualan
jika tidak cermat bisa saja barang laku tapi mereka tidak mau bayar
dengan berbagai alasan. Misalnya, barang yang terjual cuma 12 buah yang
semestinya laku 24 buah, ada juga uangnya lagi terpakai bulan depan
disetorkan, jika yang terjadi demikian maka modal kita tidak akan
maksimal diputarkan dan kita harus pandai menyikapinya.
Dan bagi pemilik warung / koperasi, sesuaikan produk
Anda dengan toko/warung, cara melayani pembeli, penataan isi toko
dan yang terpenting laporan hasil penjualan setiap bulannya.